ideologi
Nama : Takari Chandra Pramana
NPM : 1114600056
Kelas : A2-11
Ideologi
secara praktis diartikan sebagai system dasar seseorang tentang nilai-nilai dan
tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. Jika diterapkan oleh
Negara maka ideology diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang
disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan
kehidupannya, baik sebagai individu, social, maupun dalam kehidupan bernegara.
Pancasila
sebagai Ideologi Terbuka, Pancasila jika dilihat dari nilai-nilai dasarnya,
dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Dalam ideology terbuka terdapat
cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar, bersifat tetap dan tidak berubah. Oleh
kareanya ideology tersebut tidak langsung bersifat operasional, masih harus
dieksplisitkan, dijabarkan melalui penafsiran yang sesuai dengan konteks jaman.
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki ideologi-ideologi idealitas,
normative dan realities.
Perbandingan
antara Ideologi Liberalisme, Komunisme dan Pancasila
a.
Liberalisme Jika dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang secara khusus
norma-normanya terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka dapat dikatakan
bahwa hal-hal yang terdapat di dalam liberalisme terdapat di dalam pasal-pasal
UUD 1945, tetapi Pancasila menolak liberalisme sebagai ideology yang bersifat
absolutisasi dan determinisme.
b.
Ideologi Komunis Ideologi komunisme bersifat absolutisasi dan determinisme,
karena memberi perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat,
kebebasan individu, hak milik pribadi tidak diberi tempat dalam Negara komunis.
Manusia dianggap sebagai “sekrup” dalam sebuah kolektivitas.
c.
Ideologi Pancasila Pancasila sebagai Ideologi memberi kedudukan yang seimbang
kepada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social. Pancasila bertitik
tolak dari pandangan bahwa secara kodrati bersifat monopluralis, yaitu manusia
yang satu tetapi dapat dilihat dari berbagai dimensi dalam aktualisasinya.
Makna
Sila-Sila Pancasila
1. Arti dan Makna Sila Ketuhanan
Yang Maha Esa Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya
makhluk lain diciptakan oleh penciptanya. Pencipta itu adalah kausa prima yang
mempunyai hubungan dengan yang diciptakannya. Manusia sebagai makhluk yang
dicipta wajib melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.
2. Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya. Hal ini berarti bahwa
manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum. Sejalan dengan sifat
universal bahwa kemanusiaan itu dimiliki oleh semua bangsa, maka hal itupun
juga kita terapkan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sesuai dengan hal itu, hak
kebebasan dan kemerdekaan dijunjung tinggi.
3. Arti dan Makna Sila Persatuan
Indonesia Makna persatuan hakekatnya adalah satu, yang artinya bulat, tidak
terpecah. Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang
ini, maka disebut nasionalisme. Oleh karena rasa satu yang sedemikian kuatnya,
maka timbulah rasa cinta bangsa dan tanah air.
4. Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Perbedaan
secara umum demokrasi di barat dan di Indonesia yaitu terletak pada
permusyawarata. Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan
keputusan-keputusan yang diambil secara bulat. Kebijaksaan ini merupakan suatu
prinsip bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi kepentingan rakyat
banyak.
5. Arti dan Makna Sila Keadila Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia Keadilan berarti adanya persamaan dan saling
menghargai karya orang lain. Jadi seseorang bertindak adil apabila dia
memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan haknya. Kemakmuran yang
merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
6. Pentingnya Paradigma dalam Pembangunan
Pembangunan yang sedang digalakkan memerlukan paradigma, suatu kerangka berpikir
atau suatu model mengenai bagaimana hal-hal yang sangat esensial dilakukan.
Pembangunan dalam perspektif Pancasila adalah pembangunan yang sarat muatan
nilai yang berfungsi menajdi dasar pengembangan visi dan menjadi referensi
kritik terhadap pelaksanaan pembangunan.
7. Pancasila sebagai Orientasi dan Kerangka
Acuan
a.
Pancasila sebagai Orientasi Pembangunan Pada saat ini Pancasila lebih banyak
dihadapkan pada tantangan berbagai varian kapitalisme daripada komunisme atau
sosialisme. Ini disebabkan perkembangan kapitalisme yang bersifat global.
Fungsi Pancasila ialah memberi orientasi untuk terbentuknya struktur kehidupan
social-politik dan ekonomi yang manusiawi, demokratis dan adil bagi seluruh
rakyat.
b.
Pancasila sebagai Kerangka Acuan Pembangunan
Pancasila
diharapkan dapat menjadi matriks atau kerangka referensi untuk membangun suatu
model masyarakat atau untuk memperbaharui tatanan social budaya.
Implementasi
Pancasila sebagai Paradigma dalam Berbagai Bidang adalah :
1. Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan Pendidikan Pendidikan nasional harus dipersatukan atas dasar
Pancasila. Tak seyogyanya bagi penyelesaian-penyelesaian masalah-masalah
pendidikan nasional dipergunakan secara langsung system-sistem aliran-aliran
ajaran, teori, filsafat dan praktek pendidikan berasal dari luar.
2. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Ideologi Pengembangan Pancasila sebagai ideologi yang memiliki dimensi
realitas, idealitas dan fleksibilitas menghendaki adanya dialog yang tiada
henti dengan tantangan-tantangan masa kini dan masa depan dengan tetap mengacu
kepada pencapaian tujuan nasional dan cita-cita nasional Indonesia.
3. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Politik Ada perkembangan baru yang menarik berhubung dengan dasar Negara kita.
Dengan kelima prinsipnya Pancasila memang menjadi dasar yang cukup integrative
bagi kelompok-kelompok politik yang cukup heterogen dalam sejarah Indonesia
modern.
4. Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi nasional harus juga berarti pembangunan
system ekonomi yang kita anggap paling cocok bagi bangsa Indonesia. Dalam
penyusunan system ekonomi nasional yang tangguh untuk mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur, sudah semestinya Pancasila sebagai landasan filosofisnya.
5. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Sosial-Budaya Pancasila merupakan suatu kerangka di dalam suatu kelompok di
dalam masyarakat dapat hidup bersama, bekerja bersama di dalam suatu dialog
karya yang terus menerus guna membangun suatu masa depan bersama
6. Pancasila sebagai Paradigma
Ketahanan Sosial Perangkat nilai pada bangsa yang satu berbeda dengan perangkat
nilai pada bangsa lain. Bagi bangsa Indonesia, perangkat nilai itu adalah
Pancasila. Kaitan Pancasila dan ketahanan nasional adalah kaitan antara ide
yang mengakui pluralitas yang membutuhkan kebersamaan dan realitas
terintegrasinya pluralitas.
7. Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan Hukum Pembangunan hukum bukan hanya memperhatikan nilai-nilai
filosofis, asas yang terkandung dalam Negara hukum, tetapi juga mempertimbangkan
realitas penegakan hukum dan kesadaran hukum masyarakat.
8. Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan Kehidupan Beragama Salah satu prasyarat terwujudnya masyarakat
modern yang demokratis adalah terwujudnya masyarakat yang menghargai
kemajemukan masyarakat dan bangsa serta mewujudkannya sebagai suatu
keniscayaan.
9. Pancasila sebagai Paradigma
Pengembangan Ilmu dan Teknologi Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam
pengembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan IPTEK dewasa ini dan di masa yang
akan datang sangat cepat, makin menyentuh inti hayati dan materi di satu pihak,
serta menggapai angkasa luas dan luar angkasa di lain pihak, lagi pula memasuki
dan mempengaruhi makin dalam segala aspek kehidupan dan institusi budaya.
Komentar
Posting Komentar