perkembangan masa kecil prenatal
Nama : Takari Chandra Pramana
NPM : 11144600056
PERKEMBANGAN MASA PRENATAL DAN KELAHIRAN
A. Konsepsi
dan awal kehidupan
Periode prenatal atau masa sebelum kelahiran
adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni
ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan kelahiran
sseornag individu. Masa ini pada umunya berlangsung selama ssembilan bulan
sebelum lahir. Periode ini merupkan periode perkembangan manusia yang paling
singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang
sangat cepat dalam diri individu.
B. Arti penting periode
prenatal bagi perkembangan
Pembuahan sel telur wanita oleh sperma
laki-laki dianggap sebagai salah satu masa yang sangat penting dan menentukan
perkembangan manusia pada periode-periode selanjutnya. Menurut Elizabeth B.
Hurlock (1980), setidaknya ada empat kondisi penting yang memberi pengaruh
besar terhadap perkembangan individu baru dimasa yang akan datang, yaitu :
a. penentuan sifat bawaan
waktu pembuahan dipandang sangat penting
karena pada saat inilah ditentukan sifat bawaan dari individu yang baru
terbentuk. Hal ini adalah karena dalam masing-masing sel kelamin, baik sel pria
maupun sel wanita, terdapat 23 pasang kromosom, dan setiap kromosom mengandung
ribuan partikel yang dinamakan “gen”. Gen inilah yang dipandang sebagai faktor
penentu keturunan.
orang tua memberikan separuh dari kromosom
mereka kepada setiap anak-anaknyan dimana mereka mendapat kombinasi yang
berbeda-beda.ini berarti bahwa tubuh manusia merupakan hasil eksperimen yang
paling unik, yang tidak dapat diulangi atau dicoba pada orang lain, kecuali
mereka yang kembar dua atau tiga.
Secara umum manusia yang satu dengan manusia
lainnya mempunyai variasi yang sangat berbeda-beda di dalam genetik. Anggota
keluarga bisa mirip, namun orang yang tidak mempunyai hubungan darah akan
memperlihatkan ciri yang berbeda. Penentuan sifat bawaan mempengaruhi
perkembangan selanjutnya dalam dua hal, yaitu :
·
faktor keturunan membatasi sejauh mana individu dapat
berkembang
·
bahwa sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah
kebetulan
b. penentuan jenis kelamin
penentuan jenis kelamin individu merupakan
unsuur penting kedua yang terjadi pada saat pembuahan. Jenis kelamin ini
bergantung pada jenis spermatozoa yang menyatu dengan ovum. Sebagaimana telah
dijelaskan bahwa sel benih mengandung 23 kromosom. Salah satu dari 23 pasang
kromosom ini terdapat kromosom jenis kelamin.
Ketika sel-sel sperma pria dan sel-sel telur
wanita telah bersatu, maka tidak ada lagi yang dapat dilakukan untuk mengubah
jenis kelamin individu baru yang telah dibentuk. Jenis kelamin anak yang
ditentukan pada saat pembuahan ini secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi pola perilaku dan pola keepribadian sepanjang hidup individu yang
bersangkutan. Ada tiga alasan mengapa jenis kelamin individu penting bagi
perkembangan selama hidupnya, yaitu :
·
setiap tahun anak-anak mengalami peningkatan
tekanan-tekanan budaya dari para orang tua, guru, kelompok sebaya mereka, dan
masyarakat yang mempengaruhi perkembangan pola-pola sikap dan perilaku yang
dipandang sesuai bagi kelompok jenis kelamin mereka.
·
Pengalaman belajar ditentukan oleh jenis kelamin
individu.
·
Dan yang terpenting adalah sikap orang tua dan anggota
keluarga penting lainnya terhadap ndividu sehubungan dengan jenis kelamin
mereka.
c. penentuan jumlah anak
peristiwa penting ketiga yang terjadi saat
pembuahan adalah penetuan jumlah anak, apakah kelahiran berbentuk tunggal atau
tkembar. Meski umumnya dalam peristiwa kelahiran hanya satu anak yang
dilahirkan, naun sering juga terjadi kelahiran kembar, baik kembar dua, tiga,
empat maupun kembar lima. Kelahiran anak kembar ini terjadi apabila ovum yang
telah dibuahi oleh satu spermatozoa membelah menjadi dua bagian atau lebih yang
terpisah selama tahap-tahap permulaan pembelahan sel. Jika ini terjadi akan
menghasilkan kembar identik. Ttapi kalau dua ovum atau lebih dibuahi secara
bersamaan oleh spermatozoa yang berlainan akan menghasilkan kembar non-identik.
Dilihat dari perspektif perkembangan,
kelahiran anak kembar dan tunggal ini memiliki perbedaan yang signifikan, serta
mempunyai pengaruh terhadap pola perkembangan sebelum dan sesudah lahir. Dalam
lingkungan sebelum lahir, anak dari kelahiran kembar berbeda dalam hal penting
dari anak tunggal. Bagi anak tunggal uterus ibu sepenuhnya dimilikinya,
sehingga ia dapat bebas bergerak dan berkembang. Sedang bagi anak kembar, ia
terpaksa berdesakan diruang alamiah itu. Akibatnya, salah satu diantaranya
berada dalam posisi yang tidak menguntungkan daripada yang lain. Lebih jauh,
anak kelahiran kembar sering lahir prematur karena rahim tidak mampu lagi
merenggang seiring dengan bertambah besarnya janin. Meski ini tidak selalu
benar, tetapi cacat fisik atau psikologis lebih sering terjadi pada anak kembar
daripada anak kembar. Kemudian dalam lingkungan pascalahir, anak kelahiran
kembar juga berbeda dengan anak kelahiran tunggal. Bayi kelahiran tunggak sudah
tentu akan menerima perhatian penuh dari kedua orang tuanya. Sebaliknya, bayi
kelahiran kembar harus berbagi waktu dan perhatian orang tua.
d. penentuan urutan anak
posisi anak dalam urutan persaudaraan
merupakan kondisi keempat yang ditentukan pada saat pembuahan, dan mempunyai
pengaruh mendasar terhadap pengaruh selanjutnya. Hal ini adalah karena umumnya
orang tua memiliki sikap, perlakuan dan memberika peran yang spesifik terhadap
anak tunggal, anak menengah, anak tertua, atau anak bungsu. Sikap, perlakuan,
dan peran yang diberikan orang tua sesuai dengan tempat dan urutannya dalam
keluarga ini mempunyai pengaruh terhadap kepribadian dan pembentukan sikap
anak, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain, serta menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhinya dalam mengembangkan pola perilaku
tertentu.
C. Faktor-faktor
yang memengaruhi perkembangan prenatal
Telah dijelaskan bahwa periode prenatal
merupakan periode yang sangat penting dan menentukan perkembangan individu pada
periode selanjutnya. Selama periode ini, rahim merupakan lingkungan yang sangat
mempengaruhi perkembangan janin. Umumnya, kondisi rahim ibu sangat nyaman bagi
janin dan terlindung dari tiap gangguan. Tapi, hal ini tidak berartu bahwa
janin tersebut secara absolut luput dari pengaruh luar (santrock, 1995).
Sebagian besar proses pertumbuhan janin
bergantung pada kondisi internal ibu, baik fisik maupun psikisnya. Sebab, ibu
dan janinya merupakan satu kesatuan unit organik yang tunggal. Semua kebutuhan
ibu dan janin dipenuhi melalui proses fisiologis yang sama. Demikian juga tiap
gerakan yang dilakukan ibu dapat memberikan rangsangan berupa pegalaman indera
yang beraneka ragam. Karenanya kesehatan ibu, pengaturan diet, pemakaian obat,
serta kondisi emosional ibu dapat memberi pegaruh kimia prenatal yang berakibat
kerusakan sel dan merupakan kejadian traumatik. Beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan prenatal antara lain ;
a. Kesehatan ibu
Penyakit yang diderita ibu hamil dapat
mempengaruhi perkembangan masa prenatal. Apalagi jika penyakit ini bersifat
kronis, seperti kencing manis. TBC, dan sebagainya. Demikian pula jika terjadi
benturan jika janin berusia tiga bulan disertai gangguan kesehatan pada ibu,
seperti influenza atau cacar.
b. Gizi ibu
Faktor lain yang cuup berpengaruh terhadap
masa prenatal adalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang
berkembang sangat bergantung pada gizi ibu, yang diperoleh melalui darah
ibunya. Karenanya makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup
protein, lemak, vitamin, dan cukup karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi.
Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.
c. Pemakaian bahan-bahan kimia
oleh ibu
Bahan-bahan kimia yang terdapat pada
obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil,
dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat
menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun pada sistem kimiawi dalam
tubuh janin, yang dinamakan metabolite. Bahan-bahan
kimia juga dapat mempengaruhi lingkungan didalam rahim ibu yang secara tidak
langsung juga mempengaruhi janin.
d. Keadaan dan ketegangan emoi
ibu
Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga
mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini
karena ketika ibu hamil merasa ketakutan, kecemasan, stres, dan emosi lain yang
mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya
pernapasan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon adrenalin sebagai
tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah kedaerah kandungan
dan membuat janin kekurangan udara.
Ibu yang mengalami kecemasan berat dan
berkepanjangan sebelum atau semasa kehamilan, kemungkinan besar mengalami
kesulitan medis dan melahirkan bayi yang abnormal dibandingkan dengan ibu yang
relatif tenang dan aman. Gocangan emosi diasosiasikan dengan kejadian aborsi
spontan, kesulitan proses lahir, kelahiran prematur dan penurunan berat,
kesulitan pernapasan dari bayi yang baru lahir dan cacat fisik.
D. Tahap-tahap
kelahiran dan pengaruh kelahiran terhadap perkembangan
a. Tahap-tahap kelahiran
Para ahli psikologi perkembangan membagi
proses kelahiran dalam tiga tahap, yaitu :
Ø Tahap pertama, terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15
hingga 20 menit pada permulaan dan berakhir hingga satu menit. Kontraksi ini
menyebabkan leher rahim terentang dan terbuka. Saat tahap pertama berlangsung,
kontraksi semakin sering, dan terjadi setiap 2 hingga 5 menit. Intensitasnya
juga meningkat. Pada akhir tahap pertama kelahiran, kontraksi memperlebar leher
rahim hingga terbuka sekitar 4 inchi sehingga bayi dapat keluar dari saluran
peranakan ke saluran kelahiran.
Ø Tahap kedua, dimulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim
dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari
tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1,5 jam.
Ø Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar,
dan selaput lain dilepaskan dan dibuang. Taha[ akhir inilah yang paling pendek,
yang berlangsung hanya beberapa meint saja.
b. Pengaruh kelahiran terhadap
perkembangan pascalahir
·
Jenis kelahiran
Secara umum kelahiran dapat dibedakan atas
lima jenis: (1)kelahiran normal atau spontan, (2)kalahiran dengan peralatan,
(3)kelahiran sunsang, (4)kelahiran melintang, dan (5)kelahiran melalui
pembedahan caesar. Bayi yang lahir secara spontan biasanya lebih cepat dan
berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya dibanding bayi yang
mengalami proses kelahiran yang lama dan sulit, serta menggunakan alat
pembedahan.
·
Pengobatan ibu
Belakangan ini, ibu-ibu yang akan melahirkan
sering menggunakan obat-obatan dengan maksud menghilangkan rasa sakit atau
untuk mempercepat proses kelahiran. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin
banyak obat yang diberikan, semakin lama dan sulit bayi menyesuaikan diri
dengan kehidupan pascalahir.
·
Lingkungan pralahir
Tiap kondisi dalam lingkungan pralahir yang
menghalangi perkembangan janin sesuai dengan tabel waktu yang normal, akan
lebih banyak mengakibatkan kesulitan pada saat lahir dan penyesuaian pascalahir
dibanding dengan kondisi lingkungan yang nyaman.
·
Jangka waktu periode kehamilan
Walaupun lama rata-rata periode kehamilan 38
minggu, namun hanya sedikit waktu yang lahir tepat waktu. Ada kalanya bayi
lahir lebih awal dari waktu rata-rata (prematur), dan adakalanya pula bayi
lahir lebih lambat (postmatur). Bayi yang lahir prematur biasanya berat
lahirnya rendah, beresiko tinggi, dan cenderung memperlihatkan gejala
perkembangan yang berbeda dengan bayi yang lahir tepat waktu atau lenih lambat.
Bayi postmatur biasanya lebih cepat dan berhasil menyesuaikan diri dengan
lingkungan pascalahir. Sebaliknya, bayi prematur lebih susah dalam penyesuaian
diri dengan lingkungan pascalahir.
·
Perawatan pascalahir
Kelahiran merupakan suatu “drama penjebolan”
secara drastis, yang disertai dengan perubahan-perubahan kondisi secara
radikalrevolusioner dari seorang bayi. Hal ini dapat dipahami, sebab setelah
selama 9 bulan berada dalam lingkungan rahim yang aman dan stabil, janin
tiba-tiba berada pada lingkungan yang berbeda dan bervariasi. Perbedaan yang
besar antara lingkungan intern dan lingkungan ekstern ini mengharuskan bayi
beradaptasi secara radikal dan cepat. Keharusan adaptasi yang tidak disertai
kemampuan untuk melakukannya, karena bayi masih sangat lemah, menuntut
perhatian dan perawatan dari orang tua, terutama ibu.
·
Sikap orang tua
Bila sikap orang tua menguntungkan, hubungan
orang tua dan anak akan baik. Hubungan baik ini akan dapat membantu bayi dalam
beradaptasi dengan lingkungan baru pascalahir.
E. Implikasi
bagi bimbingan dan konseling
Bagi seorang konselor mengetahui segala
kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami secara utuh
pola perkembangan yang normal seorang individu. Perkembangan yang dimaksud
bukan hanya perkembangan fisik semata, namun perkembangan-perkembangan bakal
kognisi, afeksi, dan psikomotor juga ikut berkembang secara tidak sadar.
Umumnya para konselor hanya mempelajari perkembangan psikologi anak pasa saat
mereka sudah lahir di dunia, dan mengabaikan perkembangan yang utuh pada saat
seorang individu masih dalam kandungan. Karenanya mulai sekarang, mempelajari
perkembangan individu di masa prenatal tidak kalah pentingnya.
Komentar
Posting Komentar